Tampilkan postingan dengan label wisata. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label wisata. Tampilkan semua postingan

17 Agustus 2009

Di Bekasi mau jalan-jalan kemana…?

Setiap kali ada liburan atau setiap kali ada kawan dari luar kota datang lalu mereka ngajak jalan-jalan ke Bekasi, saya pasti bingung mau diajak ke mana. Mau diajak ke MM, atau bekasi square atau ke carefour atau ke Lippo Cikarang atau kemana….?? Saya selalu berpikir keras kalau disuruh ngajak jalan-jalan ke Bekasi.

Di Surabaya ada tempat wisata yang gratis buat warganya namanya taman Bungkul yangterletak di jalan Darmo. Bisa juga wisata ke kebon binatang wonokromo, ke Monumen Kapal Selam, ke patung jalesveva jayamahe di perak. Di Bogor lebih banyak lagi mulai dari yang gratis puncak atau yang lokasinya masih dekat dengan Bekasi yaitu Taman buah Mekarsari atau ke Kampung Cina di Kota Wisata. Di tempat-tempat lainnya di pulau Jawa rata-rata sudah ada tempat wisata yang murah meriah buat warganya sebagai tempat berkumpul.

Sudah saatnya pemerintah Bekasi memikirkan kwalitas hidup warganya. Tidak selamanya jalan-jalan di Mall itu menyehatkan, tidak baik buat pertumbuhan anak.

Pemerintah bisa memulai pembangunan sarana kelautan di Bekasi Utara yang dikenal dengan banyak ikannya. Memaksimalkan komplek stadion Bekasi sebagai tempat hiburan warga yang gratis. Wisata air di sepanjang kalimalang. Pembangunan taman-taman di beberapa tanah yang tidak “produktif”. Diadakan sebuah pesta tahunan seperti Jakarta Fair sebagai trademark kota Bekasi. Dibangun Landmark Bekasi biar orang dengan melihat patung/landmark tersebut akan selalu ingat kota Bekasi.

Soal dana atau investor saya yakin 1000% pasti banyak yang mau mengerjakan termasuk saya pribadi, kenapa… karena Bekasi ini adalah kota yang potensial dalam segala bidang, mudah di akses, penduduknya banyak, daya beli kuat. Sekarang ini tinggal kemauan dan keseriusan dari pemerintah Bekasi untuk mewujudkan, kami dan saya pribadi siap membantu sesuai dengan kemampuan masing-masing.

Salam sukses dunia akherat,


28 Juni 2009

Danau Lido Sukabumi, riwayatmu kini...???


Hari minggu tanggal 28-Juni-2009 kami sekeluarga berangkat ke Danau Lido Sukabumi jam 6 pagi. Awalnya kita bingung mau liburan kemana... akhirnya setelah searching internet ketemu Danau Lido di Sukabumi.Tempat ini memang dari dulu pengin sekali kita kunjungi. Kita lihat dari foto-foto di internet, tempatnya sangat bagus dan akhirnya kita putuskan kesana.
Info yang kita dapat bahwa arah kesana akan macet karena banyak pasar dan banyak truk pengangkut air minum.
Kenyataannnya, perjalanan kita cuma menempuh 1 jam 45 menit, karena masih pagi sampai-sampai penjaga loketnya-pun belum datang jadi kita bisa masuk gratis.

Sesampai di sana ternyata, pertama kali saya melihat itu beda banget dengan yang ada di foto. Infrastruktur kurang terawat. Ada beberapa tempat duduk dari semen tapi itupun kondisinya juga sudah rusak. Banyak sampah2 bekas makanan. Saya bingung, daerah mana yang dikatakan bagus seperti di foto...???
Sewaktu saya datang memang ada petugas kebersihan yang sedang membersihkan lokasi tetapi bukan itu maksud-nya. Saya tidak menemukan tempat duduk yang nyaman di atas sebagai tempat isitirahat sebentar setelah lelah menempuh perjalanan. Ada tempat yang enak buat duduk tetapi itupun lokasinya ada di bawah dekat danau. Seharusnya sejak pertama kali tamu melihat lokasi, mereka harus sudah punya bayangan yang bagus, kalau kita umpamakan toko, itu istilahnya eye catching "titik sentral pandangan mata pada waktu pertama kali melihat".

Saya coba keliling ke beberapa tempat disitu dan ternyata tidak ada tempat bermain anak-anak seperti prosotan, jungkitan, ayunan, dll. Mungkin saya belum ketemu tetapi seharusnya hal ini sudah terlihat pada waktu pertama kali kunjungan atau bisa diberi peta petunjuk biar pengunjung tidak susah mencari.

Lalu akhirnya kami putuskan untuk naik perahu dayung karena penasaran sudah jauh-jauh kok nggak ngapa-ngapain. Tariffnya 70.000/route untuk 10 orang. Karena kami cuma bertiga akhirnya kami putuskan untuk berangkat aja gak usah nunggu yang lain. Lagi-lagi saya diberi kejutan... ternyata masih ada biaya 10.000 lagi untuk beli tiket. Ini resmi tapi kenapa tidak dijadikan satu aja dengan tarif yang ada.....???

Perahu di dayung 2 orang jalan ke tengah danau. Dari kejauhan danau memang bagus banget. Paduan warna hijau daun dan air danau dan langit yang cerah kelihatan bagus banget. Pantulan pohon ke air seperti cermin, bener-bener bagus.
Tapi setelah kita dekatin ke tempatnya ternyata.... banyak sekali rumput liar, banyak sampah bekas makanan/minuman.

Saya ngobrol-ngobrol dengan tukang perahu (TP) yang lagi dayung perahu.
Saya :"Pak kenapa sich kok kelihatan tidak terawat danaunya padahal nama Danau Lido itu sangat terkenal.."
TP :"...iya pak, setelah ganti manajemen, pengawasannya kurang. Dulu sewaktu masih dipegang manajemen yang lama danau ini terawat baik pak"
"Setiap sabtu semua yang ada disini termasuk tukang perahu kerja bakti mbersihin rumput-rumput seperti ini pak, sampah diambilin, jadi kelihatan rapi..."
Saya : "kalau sekarang ada seperti itu lagi dan bapak tidak dibayar... kira-kira bapak mau tidak..??"
TP : ".. mau banget pak, kalau lokasi bersih kan saya juga untung. Tamu bertambah dan penghasilan juga nambah..."


Saya jadi membandingkan dengan Taman Safari Indonesia (TSI) di Puncak. Di TSI tempatnya sangat luas, saya pernah berangkat pagi-pagi terus keliling-keliling sampai sore, capek banget dan saya masih merasa belum semua tempat dilihat. Tetapi biarpun tempatnya luas, di TSI bersih sekali dan sangat terawat. Banyak tong sampah, banyak petugas kebersihan, banyak penjual cindera mata.

Seharusnya sebuah tempat wisata melihat tempat wisata lainnya sebagai bahan perbandingan biar pengunjung yang pernah datang ke suatu tempat tidak akan membandingkan terlalu jauh.
Lebih bagus lagi kalau semua lokasi wisata di suatu kota itu dijadikan satu tempat wisata terpadu yang saling bersinergi. Dengan membayar sejumlah tertentu maka wisatawan bisa mengunjungi beberapa tempat wisata dan menginap di hotel sesuai dengan pilihan. Kayaknya hal ini membutuhkan campur tangan pihak ketiga seperti PEMDA atau swasta.

Sebagai wujud kecintaan saya pada tempat wisata dalam negeri, saya memberi masukan buat pengelola tempat wisata Danau Lido Sukabumi agar bisa menjadi lebih baik
1. Kebersihan dan kerapian dijaga.
Memang untuk memperbaiki semua infrastruktur yang ada itu pasti membutuhkan biaya yang tidak sedikit, tetapi ada cara yang murah yaitu menjaga kebersihan dan kerapian. Sampah di pinggir dan tengah danau secara rutin diambilin. Tong sampah diperbanyak, rumput liar di rapiin baik yang di pinggir danau maupun di taman.
2. Merangkul pedagang sekitar untuk turut merawat
Sebaiknya cara-cara seperti kerja bakti masal dengan melibatkan pedagang yang ada patut dilestarikan. Hal ini bisa menumbuhkan rasa memiliki yang akhirnya semuanya ikut serta menjaga lingkungan tempat untuk mencari rejeki
3. Perbanyak tempat bermain
Seharusnya pengunjung pada pandangan pertama harus sudah melihat kalau memang ada tempat bermain dan kalaupun tempatnya memang agajk terpencil hal ini bisa disiasati dengan menggunakan peta petunjuk arah. Jadikan tempat wisata nyaman juga buat anak-anak.
4. Perbanyak penjual cindera mata
Saya pernah berkunjung ke danau di daerah Panjalu Tasikmalaya. Disana banyak penjual cindera mata khas sunda maupun penjual mainan anak-anak. Saking banyaknya jadi crowded, tapi ini masih lebih bagus daripada tidak ada

Tetapi biarpun begitu secara keseluruhan saya masih ingin kembali lagi kesana sebab tempatnya memang mudah dijangkau dan harga tiket yang cukup murah. Bisa dijadikan sebagai tempat wisata alternatif setelah jenuh dengan keramaian kota.

Salam sukses dunia akherat,