24 April 2009

Selangkah lagi sama dengan Setiawan Djodi


Mas... tolong dipersiapkan ya Group Band-nya untuk bisa tampil di Carefour Bekasi.... Kebetulan saya megang beberapa Carefour di Bekasi dan saat ini saya lagi merencanakan untuk meramaikan konter-konter di Carefour....

Kami-kami yang barusan saja latihan musik langsung bingung... onok opo iki...????? tapi itu juga sementara karena habis itu meluncur kata-kata konyol, lucu, kocak yang intinya kita iya-kan tantangan itu. Suasana langsung jadi ramai yang akhirnya kelihatan norak banget.....

Ya Tuhan.... sekali lagi kau jawab cita-citaku... kau jawab semua yang aku mau... aku merasa kok kayaknya gak patut aku menerima semua ini kalau dilihat perlakuanku pada-Mu.

Duluuuu..... sewaktu masih SMA/kuliah... seaktu masih jadi anak BAND (...mantappppp) sempet kepikir untuk bisa bekerja sambil bermain musik seperti Setiawan Djodi tapiiii..... apa bisa yaaa......????? Sempat beberapa tahun vakum dari bermusik karena nggak ada waktu... belum ketemu orang yang tepat... dan berbagai macam alasan yang lainnya. Sekarang hal ini mulai tercapai walaupun ini juga belum bisa dikatakan profesional karena baru sekali latihan dan itupun juga masih acak-acakan.

Semalam (24-April-2009) saya nonton bareng film Men in Honor dan saya inget ucapan
Billy Sunday: You know what the Chinese say, cookie? Beware what you wish for...... Kata-kata ini bener-bener nancep di hati... apa ini ya maksudnya.....?????

Tapi ya udahlah.... yang penting bisa happy, bisa buat nambah koneksi.... mengenai bisa jadi duit atau nggak itu urusan belakangan.
Saya yakin... kalau sesuatu itu kita kerjakan dengan serius/profesional maka orang akan melihat sendiri dan jika orang itu percaya maka tinggal kitanya aja, apakah mau jadi duit gede atau kecil....????

Beruntung saya kenal teman-teman di Bekasi baik yang tergabung di Mastermind ataupun tidak sebab dari merekalah beberapa cita-citaku bisa tercapai...

21 April 2009

Property bikin aku muak…..

Akhir-akhir ini diantar temen-temen bisnisku selalu yang dibicarakan soal property melulu… bahkan di TV barusan saya ngikutin Mandiri Fiesta juga membahas soal property, soal kredit murah dan sebagainya….. Di acara perkumpulan bisnis TDA Bekasi-pun materi yang akan dibahas pun salah satunya adalah soal property dan cara mendapatkan kredit yang gampang. Bahkan saya sendiri mencanangkan tahun ini harus mempunyai 2 property entah itu rumah, ruko, atau apapun bentuknya…

Tapi nggak tahu entah kenapa ya….. semakin orang-orang ngomongin property maka saya semakin defensive, bukannya nggak tertarik cuma feeling saya akhirnya bilang… eeehhh tahan dulu, dengerin dulu cerita orang-orang, lihat dulu apa yang dilakukan orang-orang.

Saya bicara dengan diri saya sendiri… ada apa ini…?

Perasaan seperti ini bukan sekali dua kali saya alami… sering kali dalam mengambil suatu langkah saya harus bicara dengan diri sendiri untuk menentukan langkah yang tepat. Saya suka menunggu inspirasi/feeling/ide itu bisa muncul dan biasanya hal itu muncul kalau…

1. Saat ambil air Wudhu

2. Saat sholat (khusyuk gak ya….?)

3. Saat nyetir motor (salah satu hobby saya…)

Sebelum saya mendapatkan alasan yang tepat, saya harus stop dulu… Tidak mundur atau merubah rencana. Saya ikuti alur dulu sambil dipelajari arahnya mau kemana….?

Jadi untuk beberapa saat yang entah sampai kapan saya juga nggak tahu… saya harus stop dulu sambil menunggu feeling saya berkata…. Ini saat yang tepat.

Yangterpenting adalah…. saya TIDAK BOLEH merubah GOAL saya untuk mempunyai 2 property tahun ini tahun 2009. Saya mempunyai guru dan teman-teman yang hebat yang bisa saya jadikan sparring partner dalam ber-bisnis, tetapi sekali lagi saya harus STOP dulu untuk sementara waktu…..

15 April 2009

Cara berpikir orang kaya dan orang miskin

Kenapa orang kaya semakin kaya, kelas menengah bergumul terus, dan yang miskin bablas miskin.

Kenapa orang kaya semakin kaya, karena begitu orang kaya penghasilannya
bertambah besar maka gaya hidupnya sementara tetap (menunda kesenangan).

Penghasilan yang lebih ini diinvestasikan kedalam asset (beli saham yang menghasilkan deviden, rumah kost kost-an, ruko yang dikontrakkan, Mall yang disewakan, sarang walet, usaha-usaha yang menghasilkan, dll). Sedemikian sehingga penghasilan mereka bertambah besar. Dan ketika penghasilan mereka bertambah besar lagi, mereka investasikan lagi ke dalam asset tersebut diatas, sehingga semakin kaya dan semakin kaya lagi.

Kenapa orang menengah bergumul terus secara financial? Ketika orang menengah penghasilannya bertambah besar maka dia mencicil rumah yang lebih besar, mobil yang lebih besar, handphone yang lebih canggih, komputer yang lebih modern, televisi yang lebih besar, audio yang lebih canggih dan banyak sekali uang untuk kewajiban sehingga masuk kedalam pengeluaran. Orang menengah ini bisa memiliki rumah yang besar, mobil yang besar tapi tidak mempunyai uang yang bekerja untuk dia. Dan seumur hidupnya menjadi budak uang karena membayar cicilan semakin besar seumur hidupnya.

Kenapa orang miskin bablas miskin ?
Orang miskin tidak perduli seberapa besar pun penghasilannya semua akan masuk ke pengeluaran.

Contoh :
Orang miskin begitu penghasilannya bertambah besar mereka beli TV yang besar, beli jamnya yang mahal, beli hp yang lebih baru, beli baju mahal, makan di restoran mewah, ikut keanggotaan fitness, ikut asuransi yang tidak perlu, dll.

Pertanyaannya :
Bila penghasilan Anda bertambah besar, Anda belikan apa? Hal-hal yang menghasilkan uang lagi atau hal-hal yang menghabiskan uang. Silahkan dijawab, Anda yang tahu termasuk golongan manakan Anda?

Simpan Sekarang
...... untuk melengkapi pembelajaran Anda silahkan Anda download eBook 24 Prinsip Miliarder yang Mencerahkan oleh Tung Desem Waringin senilai Rp. 250.000,- dan seminar 3 hari Financial Revolution senilai Rp. 4.933.500,-

klik disini : http://www.tdwuniversity.com/

14 April 2009

How to out from routine job

Membaca email teman2 di Bekasi tentang kesulitannya untuk mengatur waktu antara ide, keluarga dan pekerjaan kantor, saya teringat beberapa tahun yang lalu waktu masih jadi karyawan. Saya mau berbagi pengalaman, perasaan, dsb-nya disini.
Hal ini juga saya sampaikan ke mas Heru Utomo(.....yang telah me-wawancarai saya dalam rangka untuk menerbitkan buku ) mengenai alasan saya kenapa harus resign

Terakhir saya dulu kerja sebagai marketing di perusahaan komputer dengan pendapatan yang bagus. Gaji nggak pernah saya tengok, komisi kantor sebulan bisa Rp. 15jt-an belum lagi di tambah usaha sampingan yang saya jalanin seperti investasi, reksadana, pakaian, sepatu, dll.
Tetapi ada sesuatu yang hilang.... semakin bertambah pendapatan sebagai karyawan maka saya semakin tersiksa.... ada pergolakan batin antara masih tetap sebagai karyawan atau buka usaha sendiri.
Hati saya nggak tenang karena saya merasa sudah melakukan korupsi.... yaitu korupsi waktu dan fasilitas. Sedikit banyak fasilitas dan waktu kantor saya pergunakan buat kemajuan usaha saya. Akhirnya dengan nekat pada tahun 2003 akhir saya resign dan mendirikan usaha baru dengan teman.
Usaha dengan teman akhirnya hancur berantakan setelah 5 tahun (.... untuk hal ini akan saya share di lain waktu)dan sekarang saya sudah punya baru lagi.

Seiring dengan berjalannya waktu, saya menyadari, ada beberapa hal yang menjadi alasan yang sangat kuat buat saya untuk segera Resign.

1. Perasaan berdosa karena telah berbohong
Berbohong kepada perusahaan karena waktunya ada yang saya pergunakan untuk kepentingan pribadi. Untuk hal ini mau nggak mau sebagai karyawan, kita tetap menggunakan fasilitas kantor dalam memajukan bisnis. Waktu itu saya punya target bahwa dalam 1 tahun ke depan saya harus segera keluar. Hati jadi tidak tenang dalam bekerja.

2. Tidak bisa fokus pada pekerjaan
Karena konsentrasi terpecah antara bisnis sendiri dan kerjaan kantor, maka hasil yang di dapat juga tidak maksimal, semua serba nanggung. Sebagai contoh di saat jam kerja untuk kantor tiba-tiba ada muncul ide atau telpon dari customer yang harus segera di tindak lanjuti. Saya dalam posisi bingung mana yang harus saya dahulukan..... Hal ini yang mendorong saya untuk segera keluar biar bisa fokus.

3. Menikmati kebebasan
Saya sejak SMA suka olahraga yang menantang seperti naik gunung, climbing, ju jitsu dll. Saya tidak senang terikat, prinsip saya selagi saya masih bisa maka saat itu juga harus saya lakukan. Sejak kuliah saya sudah jalan-jalan keliling jawa, ke gunung Rinjani di Lombok, Gunung Kerinci di Sumatra dan tempat2 lainnya. Saya berfikir... dulu waktu masih kuliah dalam kondisi uang terbatas saya masih bisa jalan-jalan terus kenapa sekarang setelah ada uang saya nggak bisa jalan-jalan...? Alasan untuk menikmati hidup ini yang membuat saya harus segera keluar.
Semakin tahun akhirnya makna kebebasan bukan hanya masalah jalan-jalan tetapi sudah mengarah ke hal-hal lain seperti kebebasan beramal, kebebasan menuangkan ide, kebebasan financial, kebebasan waktu.

Untuk tahap awal itu sangat-sangat berat, Saya pasang target paling lama 3 tahun bisnis harus sudah bisa saya tinggal dan berkembang. Komposisi untuk tahap awal dirubah, untuk bisnis 80% dan keluarga 20%, kenapa.... karena ini adalah tahap awal perjuangan dan yang paling berat adalah saya harus memberikan pengertian kepada keluarga dan mengencangkan ikat pinggang.

Dengan berbagai macam persoalan yang ada dalam mengembangkan bisnis, saat ini waktu saya malah lebih banyak buat keluarga. Kantor saya setting di rumah (kawan-kawan MMB5 pasti tahu bagaimana ruang kerja saya.....).
Disaat orang lain masih sibuk meeting pada jam 10, saya masih sempet jemput sekolah atau main PS dengan pakai celana pendek. Sore hari kalau mau jalan-jalan sama keluarga ke carefour atau nonton film nggak usah nunggu hari libur, bisa saya lakukan setiap saat. Olah raga pagi jam 5.30 bisa saya lakukan dengan santai sambil ngelihat orang-orang yang buru-buru berangkat kerja, melihat ibu2 dengan muka sedih melihat buah hatinya yang menangis karena di tinggal sama pembantu di rumah.
Saat ini waktu saya banyak buat keluarga dan saya bisa ngatur sendiri waktu buat bisnis dan waktu buat keluarga.

Saran saya buat yang masih TDB/Ampibi/apapun namanya yang ingin segera keluar dari rutinitas.... segeralah bangun mimpi dan tentukan target 1 tahun dari mulai start harus sudah resign, jangan kelamaan nanti akan membuat pikiran jadi tumpul.
Saya berterima kasih kepada kawan2 di MMB5 Bekasi yang banyak memberikan inspirasi untuk membuat saya semakin cepat berubah.

12 April 2009

Bulan April... Habis Gelap Terbitlah Terang

Bulan april ini adalah bulan yang penuh berkah buat diriku pribadi dan salah satunya adalah dari perjalanan bisnis yang saya alami.

Pada bulan April tahun 2004 saya bertiga dengan kawan mendirikan usaha yang bergerak di bidang Teknologi Informasi. Beragam klien yang saya dapatkan mulai dari perorangan, sekolah, BUMN, Pemerintahan, perusahaan swasta kecil menengah dan besar.
Pemerintah mulai dari PEMDA sampai ke beberapa dinas yang tersebar di beberapa pulau di luar jawa.
Toko komputer ada 4 yaitu di Jakarta, Bogor, Cikampek dan Purwakarta. Karyawan ada 15 orang, mobil ada 3, dan beberapa aset barang yang numpuk sampai sewa rumah buat gudang.
Omzet dan margin bisa LEBIH dari yang saya harapkan.

Pada bulan April tahun 2008 semua usaha hancur berantakan, semua yang saya miliki waktu itu hilang dalam sekejap (ada cerita panjang dibalik itu....). saya benar2 di posisi 0 (NOL BESAR). Uang, barang, motor semua hilang dan kerjasama ber-3 dengan teman juga hancur berantakan. Masih meninggalkan hutang ke beberapa orang dan juga hutang KTA Rp. 20.000.000,-
Pada tanggal 24-April-2008 saya mendirikan usaha baru lagi bernama CV. PRADANA KOMPUTER yang bergerak di bidang komputer dengan modal Database Customer. Semua usaha saya jalankan dengan hutang ke kawan atas dasar kepercayaan. Saya diberi pinjaman barang dengan bayar belakangan.

Pada bulan April 2009 semua-nya berbanding terbalik dengan tahun lalu. Belum 1 tahun saya sudah bisa beli mobil lagi biarpun bukan mobil baru. Motor sekarang menjadi 2 unit, Customer, karyawan semakin bertambah. Omzet mendekati usaha saya yang pertama. Semua hutang2 80% sudah saya lunasin. KTA juga sudah lunas.

Pelajaran yang saya dapatkan dari kejadian ini adalah saya ditunjukkan lagi kebesaran dari ALLAH. Di usaha yang pertama, kami selalu melupakan anak yatim yang sudah kita bina, uang zakat, sedekah tidak pernah diberikan dengan alasan masih ada keperluan.
Setelah kejadian bulan April 2008, semua saya rubah. Zakat minimal 10% dari margin kotor. Setiap bulan diusahakan anak yatim/zakat selalu bertambah dan alhamdullilah sekarang sudah ada beberapa anak yatim dan janda miskin yang saya bantu. Hutang dengan siapapun (orang, negara, Tuhan) harus segera dibayar.

Semoga kejadian ini tidak terulang lagi kepada saya dan juga kepada teman-teman saya. Semoga ini bisa dijadikan pelajaran berharga untuk melangkah menuju masa depan yang lebih baik.