14 April 2009

How to out from routine job

Membaca email teman2 di Bekasi tentang kesulitannya untuk mengatur waktu antara ide, keluarga dan pekerjaan kantor, saya teringat beberapa tahun yang lalu waktu masih jadi karyawan. Saya mau berbagi pengalaman, perasaan, dsb-nya disini.
Hal ini juga saya sampaikan ke mas Heru Utomo(.....yang telah me-wawancarai saya dalam rangka untuk menerbitkan buku ) mengenai alasan saya kenapa harus resign

Terakhir saya dulu kerja sebagai marketing di perusahaan komputer dengan pendapatan yang bagus. Gaji nggak pernah saya tengok, komisi kantor sebulan bisa Rp. 15jt-an belum lagi di tambah usaha sampingan yang saya jalanin seperti investasi, reksadana, pakaian, sepatu, dll.
Tetapi ada sesuatu yang hilang.... semakin bertambah pendapatan sebagai karyawan maka saya semakin tersiksa.... ada pergolakan batin antara masih tetap sebagai karyawan atau buka usaha sendiri.
Hati saya nggak tenang karena saya merasa sudah melakukan korupsi.... yaitu korupsi waktu dan fasilitas. Sedikit banyak fasilitas dan waktu kantor saya pergunakan buat kemajuan usaha saya. Akhirnya dengan nekat pada tahun 2003 akhir saya resign dan mendirikan usaha baru dengan teman.
Usaha dengan teman akhirnya hancur berantakan setelah 5 tahun (.... untuk hal ini akan saya share di lain waktu)dan sekarang saya sudah punya baru lagi.

Seiring dengan berjalannya waktu, saya menyadari, ada beberapa hal yang menjadi alasan yang sangat kuat buat saya untuk segera Resign.

1. Perasaan berdosa karena telah berbohong
Berbohong kepada perusahaan karena waktunya ada yang saya pergunakan untuk kepentingan pribadi. Untuk hal ini mau nggak mau sebagai karyawan, kita tetap menggunakan fasilitas kantor dalam memajukan bisnis. Waktu itu saya punya target bahwa dalam 1 tahun ke depan saya harus segera keluar. Hati jadi tidak tenang dalam bekerja.

2. Tidak bisa fokus pada pekerjaan
Karena konsentrasi terpecah antara bisnis sendiri dan kerjaan kantor, maka hasil yang di dapat juga tidak maksimal, semua serba nanggung. Sebagai contoh di saat jam kerja untuk kantor tiba-tiba ada muncul ide atau telpon dari customer yang harus segera di tindak lanjuti. Saya dalam posisi bingung mana yang harus saya dahulukan..... Hal ini yang mendorong saya untuk segera keluar biar bisa fokus.

3. Menikmati kebebasan
Saya sejak SMA suka olahraga yang menantang seperti naik gunung, climbing, ju jitsu dll. Saya tidak senang terikat, prinsip saya selagi saya masih bisa maka saat itu juga harus saya lakukan. Sejak kuliah saya sudah jalan-jalan keliling jawa, ke gunung Rinjani di Lombok, Gunung Kerinci di Sumatra dan tempat2 lainnya. Saya berfikir... dulu waktu masih kuliah dalam kondisi uang terbatas saya masih bisa jalan-jalan terus kenapa sekarang setelah ada uang saya nggak bisa jalan-jalan...? Alasan untuk menikmati hidup ini yang membuat saya harus segera keluar.
Semakin tahun akhirnya makna kebebasan bukan hanya masalah jalan-jalan tetapi sudah mengarah ke hal-hal lain seperti kebebasan beramal, kebebasan menuangkan ide, kebebasan financial, kebebasan waktu.

Untuk tahap awal itu sangat-sangat berat, Saya pasang target paling lama 3 tahun bisnis harus sudah bisa saya tinggal dan berkembang. Komposisi untuk tahap awal dirubah, untuk bisnis 80% dan keluarga 20%, kenapa.... karena ini adalah tahap awal perjuangan dan yang paling berat adalah saya harus memberikan pengertian kepada keluarga dan mengencangkan ikat pinggang.

Dengan berbagai macam persoalan yang ada dalam mengembangkan bisnis, saat ini waktu saya malah lebih banyak buat keluarga. Kantor saya setting di rumah (kawan-kawan MMB5 pasti tahu bagaimana ruang kerja saya.....).
Disaat orang lain masih sibuk meeting pada jam 10, saya masih sempet jemput sekolah atau main PS dengan pakai celana pendek. Sore hari kalau mau jalan-jalan sama keluarga ke carefour atau nonton film nggak usah nunggu hari libur, bisa saya lakukan setiap saat. Olah raga pagi jam 5.30 bisa saya lakukan dengan santai sambil ngelihat orang-orang yang buru-buru berangkat kerja, melihat ibu2 dengan muka sedih melihat buah hatinya yang menangis karena di tinggal sama pembantu di rumah.
Saat ini waktu saya banyak buat keluarga dan saya bisa ngatur sendiri waktu buat bisnis dan waktu buat keluarga.

Saran saya buat yang masih TDB/Ampibi/apapun namanya yang ingin segera keluar dari rutinitas.... segeralah bangun mimpi dan tentukan target 1 tahun dari mulai start harus sudah resign, jangan kelamaan nanti akan membuat pikiran jadi tumpul.
Saya berterima kasih kepada kawan2 di MMB5 Bekasi yang banyak memberikan inspirasi untuk membuat saya semakin cepat berubah.