Tampilkan postingan dengan label semangat enterpreneur. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label semangat enterpreneur. Tampilkan semua postingan

24 Mei 2009

Tentang Mastermind

Informasi ini say copy dari Blog TDA Sekretariat untuk informasi tambahan ber-mastermind.

Pendapat Les Brown (co-author buku Kekuatan Dari Fokus) mengenai kelompok mastermind:


"Kelompok mastermind kami terdiri dari lima orang. Masing-masing orang memiliki bisnisnya sendiri, terdiri dari industri yang berbeda-beda. Saat ini kelompok kami sudah empat belas tahun berkumpul. Kami tidak bersosialisasi banyak di luar pertemuan bulanan. Selama berkumpul semua orang pernah mengalami berbagai kesulitan dan menikmati berbagai prestasi. Topik diskusinya mencakup tantangan dan peluang bisnis yang ada; bagaimana caranya menciptakan presentasi yang efektif; di mana ibsa ditemukan modal ventura; dan bagaimana cara memecat karyawan kunci. Kami juga pernah mengalami kesulitan dalam pernikahan, masalah dengan anak remaja, persoalan kesehatan, krisis keuangan dan perubahan karir. Beberapa pertemuan kami pernah emosional, di mana air mata dikucurkan tanpa sungkan. Kami sekarang menikmati ikatan yang mengagumkan dan kekayaan mengetahui bahwa ketika siapa pun membutuhkan bantuan, empat orang siap dan mau memberikan bantuan segera. Sungguh posisi yang penuh kuasa. Waktu dan upaya yang dicurahkan benar-benar layak".

Ajakan pembentukan mastemind dari sang Jendral TDA, pak Roni Yuzirman :

Pembentukan TDA Mastermind Group (kelompok pemikir utama) sudah saya utarakan sejak lama. Mungkin ada beberapa member yang ingat. Mastermind Group ini penting. Banyak orang sukses melakukannya. Pak Tung, Anthony Robbins, Mark Victor Hansen, semua punya kelompok mastermind.

Sebenarnya bagi yang muslim, hal ini bukanlah hal baru. Nabi Muhammad melakukannya pada masa awal dakwah. Istilahnya adalah halaqah atau liqa'. Kira-kira mirip seperti itu. Kalau di intelijen istilahnya adalah sistim sel. Bisnis MLM sebenarnya mengadopsi sistim dakwah nabi ini.

Tapi, jangan anggap enteng sistim sel ini. Dalam waktu singkat kota Mekkah dapat ditaklukkan karena berjalannya sistim ini. Fenomena PKS 'menaklukkan' Jakarta dan sebagian Indonesia juga karena efektifnya sistim ini. PKS bisa sukses karena sistim pengkaderan yang canggih ini. Hal ini kelihatannya mulai dicontoh oleh partai-partai lain.

Di TDA sendiri sistim kita sebenarnya mengacu ke sistim sel ini. Jadi, kita sebenarnya tidak mencari jumlah member yang banyak. Member yang sedikit saja tapi berkualitas. Sedikit tapi efektif dan kuat. Makanya kita selalu dorong interaksi sesama member dalam setiap kegiatannya.

Berikut ini akan saya kutip latar belakang dan urgensinya pembentukan kelompok mastermind dari bukunya Mark Victor Hansen dkk berjudul Kekuatan dari Fokus (halaman 182-185):

Mastermind Group, sesuai namanya, menuntut pemikiran bersama. Awalnya sudah ada sejak dulu. Socrates menikmati perdebatan seru dan peluang berbagi ide serta wawasan. Anggotanya idealnya adalah 5-6 orang yang ingin mengembangkan hubungan baik jangka panjang.

Maksud utama mastermind group adlah memberikan dukungan satu sama lain secara emosional, pribadi, maupun profesional. Dalam forum ini, anggota saling berbagi ide serta informasi, sekaligus mendiskusikan topik-topik berarti serta tantangan sehari-hari. Kalau anda pilih orang yang TEPAT, sistim dukungan yang mengagumkan ini bisa dinikmati bertahun-tahun. (Komentar saya: sistim ini sebenarnya sudah berjalan di komunitas TDA dalam forum milis).

Ada empat tindakan yang diperlukan untuk mewujudkan konsep ini:
1. Pilihlah orang yang tepat.
Mulai dengan 1-2 orang dulu dan secara bertahap menambahnya. Juga ada baiknya memasukkan orang-orang yang mempunyai pengalaman sukses sejati dlam bisnis, atau telah mengatasi situasi-situasi pribadi yang menantang. Membernya dianjurkan dari industri yang berbeda. Campuran berbagai pengalaman serta latar belakang akan menambah kedalaman serta variasi.

2. Semua orang harus membuat komitmen.
Kelompok mastermind dirancang sebagai sistim dukungan jangka panjang. Ini bukanlah orang-orang sembarangan. Harus ada kesepakatan awal tentang kebijakan pemberhentian. Jangan sampai tercipta gejala "apel busuk dalam keranjang", di mana seorang individu yang mengendalikan atau negatif itu mendominasi keseluruhannya.

Tingkat komitmen akan menentukan seberapa sukses kelompok mastermind ini jadinya. Komitmen menuntut kehadiran yang teratur, kesediaan untuk berpartisipasi, dan kesepakatan untuk merahasiakan apa pun yang diceritakan dalam kelompok.

Manfaat sesungguhnya akan terasa hanya ketika ada kepercayaan yang tinggi di dalam kelompok.

3. Putuskan kapan, di mana, seberapa sering dan berapa lama andna ingin berkumpul.
Dua tiga jam setiap bulannya adalah aturan yang baik, atau boleh lebih sering. Ada yang memilih waktu sarapan di tempat yang rileks, ada yang memilih wkatu makan malam selepas hair kerja. Kembali, beppulang kepada anda. Pilihlah lokasi di mana anda tidak terganggu oleh telepon, faks atau orang lain. Jadikanlah aturan untuk mematikan telepon seluler ketika sedang berkumpul. Jangan perlakukan kelompok mastermind ini sebagai rapat. Ini adalah waktu istimewa dengan orang-orang istimewa. Jadi, maksimalkanlah peluangnya untuk fokus kepada persoalan yang ada.

4. Apa yang dibicarakan?
Pilihlah pemimpin peran utamanya agar menjaga percakapan tetap berlangsung dan memberikan waktu yang sama bagi semua orang. Lalu ajukan pertanyaan: "Bagaimana kabarnya dengan kehidupan bisnis?", dan "Bagaimana kabarnya dengan kehidupan pribadi?" Bergiliranlah (ini mirip WIFLE di Action Intl).

Pertanyaan baik lainnya adalah, "Apakah tantangan terbesar yang kamu hadapi sekarang ini?" Juga, diskusikanlah dan dukunglah sasaran-sasaran masing-masing. Inspirasikanlah semua orang untuk meraih apa yang mereka inginkan. Doronglah mereka untuk berpikir besar dan perkenalkanlah mereka kepada orang yang bisa mempercepat kemajuan mereka.

Terkadang anda mungkin perlu menyiapkan topik khusus. Ada baiknya juga kalau anda mencadangkan waktu bagi seseorang yang mempunyai kebutuhan khusus - krisis keuangan atau masalah kesehatan yang perlu diatasi. Situasi-situasi seperti itulah yang benar-benar menciptakan ikatan di antara kelompok mastermind. Manfaatkanlah peluang ini untuk membantu dengan cara apa pun untuk memecahkan persoalannya. Kalau timbul situasi mendesak, anda selalu dapat mengadakan pertemuan mendadak untuk menanganinya dengan segera.

Wassalam.

14 April 2009

How to out from routine job

Membaca email teman2 di Bekasi tentang kesulitannya untuk mengatur waktu antara ide, keluarga dan pekerjaan kantor, saya teringat beberapa tahun yang lalu waktu masih jadi karyawan. Saya mau berbagi pengalaman, perasaan, dsb-nya disini.
Hal ini juga saya sampaikan ke mas Heru Utomo(.....yang telah me-wawancarai saya dalam rangka untuk menerbitkan buku ) mengenai alasan saya kenapa harus resign

Terakhir saya dulu kerja sebagai marketing di perusahaan komputer dengan pendapatan yang bagus. Gaji nggak pernah saya tengok, komisi kantor sebulan bisa Rp. 15jt-an belum lagi di tambah usaha sampingan yang saya jalanin seperti investasi, reksadana, pakaian, sepatu, dll.
Tetapi ada sesuatu yang hilang.... semakin bertambah pendapatan sebagai karyawan maka saya semakin tersiksa.... ada pergolakan batin antara masih tetap sebagai karyawan atau buka usaha sendiri.
Hati saya nggak tenang karena saya merasa sudah melakukan korupsi.... yaitu korupsi waktu dan fasilitas. Sedikit banyak fasilitas dan waktu kantor saya pergunakan buat kemajuan usaha saya. Akhirnya dengan nekat pada tahun 2003 akhir saya resign dan mendirikan usaha baru dengan teman.
Usaha dengan teman akhirnya hancur berantakan setelah 5 tahun (.... untuk hal ini akan saya share di lain waktu)dan sekarang saya sudah punya baru lagi.

Seiring dengan berjalannya waktu, saya menyadari, ada beberapa hal yang menjadi alasan yang sangat kuat buat saya untuk segera Resign.

1. Perasaan berdosa karena telah berbohong
Berbohong kepada perusahaan karena waktunya ada yang saya pergunakan untuk kepentingan pribadi. Untuk hal ini mau nggak mau sebagai karyawan, kita tetap menggunakan fasilitas kantor dalam memajukan bisnis. Waktu itu saya punya target bahwa dalam 1 tahun ke depan saya harus segera keluar. Hati jadi tidak tenang dalam bekerja.

2. Tidak bisa fokus pada pekerjaan
Karena konsentrasi terpecah antara bisnis sendiri dan kerjaan kantor, maka hasil yang di dapat juga tidak maksimal, semua serba nanggung. Sebagai contoh di saat jam kerja untuk kantor tiba-tiba ada muncul ide atau telpon dari customer yang harus segera di tindak lanjuti. Saya dalam posisi bingung mana yang harus saya dahulukan..... Hal ini yang mendorong saya untuk segera keluar biar bisa fokus.

3. Menikmati kebebasan
Saya sejak SMA suka olahraga yang menantang seperti naik gunung, climbing, ju jitsu dll. Saya tidak senang terikat, prinsip saya selagi saya masih bisa maka saat itu juga harus saya lakukan. Sejak kuliah saya sudah jalan-jalan keliling jawa, ke gunung Rinjani di Lombok, Gunung Kerinci di Sumatra dan tempat2 lainnya. Saya berfikir... dulu waktu masih kuliah dalam kondisi uang terbatas saya masih bisa jalan-jalan terus kenapa sekarang setelah ada uang saya nggak bisa jalan-jalan...? Alasan untuk menikmati hidup ini yang membuat saya harus segera keluar.
Semakin tahun akhirnya makna kebebasan bukan hanya masalah jalan-jalan tetapi sudah mengarah ke hal-hal lain seperti kebebasan beramal, kebebasan menuangkan ide, kebebasan financial, kebebasan waktu.

Untuk tahap awal itu sangat-sangat berat, Saya pasang target paling lama 3 tahun bisnis harus sudah bisa saya tinggal dan berkembang. Komposisi untuk tahap awal dirubah, untuk bisnis 80% dan keluarga 20%, kenapa.... karena ini adalah tahap awal perjuangan dan yang paling berat adalah saya harus memberikan pengertian kepada keluarga dan mengencangkan ikat pinggang.

Dengan berbagai macam persoalan yang ada dalam mengembangkan bisnis, saat ini waktu saya malah lebih banyak buat keluarga. Kantor saya setting di rumah (kawan-kawan MMB5 pasti tahu bagaimana ruang kerja saya.....).
Disaat orang lain masih sibuk meeting pada jam 10, saya masih sempet jemput sekolah atau main PS dengan pakai celana pendek. Sore hari kalau mau jalan-jalan sama keluarga ke carefour atau nonton film nggak usah nunggu hari libur, bisa saya lakukan setiap saat. Olah raga pagi jam 5.30 bisa saya lakukan dengan santai sambil ngelihat orang-orang yang buru-buru berangkat kerja, melihat ibu2 dengan muka sedih melihat buah hatinya yang menangis karena di tinggal sama pembantu di rumah.
Saat ini waktu saya banyak buat keluarga dan saya bisa ngatur sendiri waktu buat bisnis dan waktu buat keluarga.

Saran saya buat yang masih TDB/Ampibi/apapun namanya yang ingin segera keluar dari rutinitas.... segeralah bangun mimpi dan tentukan target 1 tahun dari mulai start harus sudah resign, jangan kelamaan nanti akan membuat pikiran jadi tumpul.
Saya berterima kasih kepada kawan2 di MMB5 Bekasi yang banyak memberikan inspirasi untuk membuat saya semakin cepat berubah.